Nissan X-Trail T31 XTronic CVT Users, Jangan Lupa Perhatikan Oli Transmisi Anda

Transmisi CVT di X-Trail generasi kedua ini diklaim Nissan sebagai transmisi CVT yang pintar dengan sebutan XTronic. Banyaknya cerita horror pada transmisi X-Trail generasi kedua ini, terutama pada saat memasuki 90.000 km ke atas, sehingga membutuhkan perhatian ekstra, terutama dalam melakukan penggantian oli transmisi..

Otozilla.com - Pastinya Otozen sudah tidak asing lagi dengan SUV pertama yang menggunakan transmisi CVT keluaran Nissan ini. Ya, benar, Nissan X-Trail (T31) yang dihadirkan di Indonesia pada tahun 2009 sampai dengan pertengahan tahun 2014. Merupakan generasi kedua Nissan X-Trail yang mengalami satu kali facelift sampai dengan meluncurnya Nissan X-Trail (T32) di tanah air.

Kenyamanan mobil ini JUARA di antara para kompetitor sekelas negara asalnya, mencakup halusnya rasa perpindahan gigi dan akselerasi yang dihasilkan oleh transmisi XTronic CVT. Kendati transmisi ini dirasa memangkas rasa kesenangan berkendara karena kurang agresif cenderung agak lemot untuk XTronic CVT pada generasi ini, tetapi memang perlu diakui JUARA juga halusnya transmisi CVT ini di antara transmisi CVT para kompetitor sekelas negara asalnya.

Namun seiring berjalannya waktu, banyak dari para Nissan X-Trail T31 XTronic CVT users yang mengeluhkan bahwa transmisi keluaran JATCO (Japan Automatic Transmission COmpany) ini adalah transmisi yang ringkih, terutama pada saat memasuki 100.000 km, bahkan ada yang jebol pada saat mobilnya berjalan 90.000 km. Hal ini berakibat pengurasan saldo rekening secara besar-besaran karena damage cost penggantian baru transmisi yang canggih ini harganya SANGAT MAHAL. (Sebut saja harga secara resmi bisa mencapai Rp. 60.000.000,- dan Rp. 40.000.000,- untuk copotan, kerusakan di transmisi ini tidak bisa hanya diganti bagian per bagian. Ketika ada satu komponen yang rusak harus diganti seluruhnya.)

Memang semua barang aktif pakai bergerak itu ada umurnya, tetapi semuanya kembali ke cara perawatan anda. Kali ini saya sebagai pengguna Nissan X-Trail T31 XTronic CVT facelift, ingin berbagi tips bagaimana agar penggunaan Nissan XTronic CVT awet, khususnya dalam hal yang tidak kalah sakral dengan oli mesin sebagai pengguna transmisi otomatis, yaitu oli transmisi.

Penggunaan oli transmisi pada transmisi Nissan X-Trail T31 ini TIDAK BOLEH sembarangan, wajib menggunakan CVTF (CVT Fluid) NS-2 yang memang diperuntukkan untuk transmisi CVT Nissan. Penggunaan oli transmisi yang tidak tepat dapat menyebabkan beragam risiko, seperti yang dari pengalaman yang pernah saya dengar, ada yang terjadi selip pada puli sehingga transmisi tidak dapat menyalurkan tenaga yang optimal ke roda dan efek selanjutnya yang paling tidak diharapkan, dapat menyebabkan kerusakan pada sistem transmisinya.

Mungkin Otozen pernah dengar bahwa penggantian oli pada transmisi XTronic CVT ity dilakukan per 100.000 km. Menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas kota-kota besar di Indonesia, terutama Jakarta dan sekitarnya, itu sangat TIDAK VALID, mengingat walaupun tidak berjalan, setiap part di dalam CVT terus bekerja ketika mesin dihidupkan. Apalagi kita sering mengalami lalu lintas yang macet, nongkrong di dalam mobil sambil ngadem menyalakan mesin, mutlak ketika CVT bekerja, gesekan antar part berbahan logam di dalam CVT akan menghasilkan gram atau kotoran. Jika oli tidak lekas diganti, gram yang terkumpul akan bereaksi dengan selunoid yang memiliki daya listrik. Itu dapat menyebabkan korslet dan otomatis merusak CVT. Saran saya agar pengecekan kondisi oli transmisi ini rajin dicek. Idealnya pada setiap 30.000-40.000 km (disesuaikan dengan keadaan pemakaian dan lalu lintas), penggantian oli CVT dilakukan.

Indikasi diperlukannya penggantian oli transmisi ini adalah pada saat perpindahan gear tidak mulus, ada suara aneh diluar suara mesin/transmisi normal, dan ketika di cek oli transmisi yang sedang melumasi mobil anda ini berwarna gelap. Lalu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah pengurasan transmisi. Berbeda dengan penggantian oli yang cukup menambahkan oli yang baru saja, pengurasan transmisi ini berarti mengeluarkan seluruh oli yang ada pada transmisi dan mengisinya dengan yang baru. Ganti oli dengan Kuras Transmisi ini sifatnya saling melengkapi. Tidak ada patokan yang pasti untuk menguras transmisi, tetapi di sini saya bisa sarankan untuk diselingi seperti misalnya 30.000 km ganti oli transmisi lalu 60.000 km untuk pengurasan transmisi, dan seterusnya atau disesuaikan dengan interval yang lebih cepat.

Nissan X-Trail T31 sendiri lumrahnya jika disesuaikan dengan kondisi lalu lintas Jakarta dan sekitarnya menghabiskan kurang lebih 4-5 liter untuk sekali penggantian oli transmisi. Namun ketika menguras transmisi, Nissan X-Trail T31 ini bisa menghabiskan 8 liter oli transmisi. Mengganti oli tanpa pernah menguras oli dapat menyebabkan oli baru anda mubazir, karena misalkan posisi oli transmisi yang sudah hitam ketika ditambahkan oli barunya juga ikut hitam dan tidak terbebas dari gram yang masih mengumpul.

Semoga Otozen mendapatkan pencerahan dalam merawat Nissan XTronic CVT agar transmisi yang terlihat sederhana namun kompleks ini dapat tetap membawa Otozen dengan nyaman dan bekerja optimal.

 


Carlos Otozilla

7 Artikel posts

Komentar
Otozilla Official 3

Thankyou infonya kakk.. Super bermanfaat n lengkap banget!

  1